boba addict? | penggemar "boba"? waspada diabetes sampai gangguan pencernaan



Hasil gambar untuk boba
[image: kumparan.com]

[health box]

Di era kekinian sekarang ini, makanan dan minuman sudah berkembang sangat pesat ya teman. Entah mulai dari jenis, varian rasa, atau bentuknya. Bahkan dengan menjual  makanan dan minuman bisa menjadi peluang bisnis yang sukses. Itulah sebabnya di era kekinian ini kafe-kafe menjamur. Mereka berlomba-lomba untuk beradu kreatifitas dalam mengolah makanan maupun minuman.

Minuman tenar yang tidak asing lagi di telinga kita adalah boba brown sugar dan buble tea. Saking banyaknya varian rasanya nih, sekarang kedua minuman tersebut seakan berada di tingkat teratas minuman yang paling digemari oleh hampir semua kalangan.
Nah! Meski kedua minuman tersebut nyegerin, kita harus tetap hati-hati ya teman. Why? 

Hasil gambar untuk boba
[image: traveloka.com]

Ternyata kedua minuman tersebut memiliki kandungan gula yang sangat tinggi loh. Menurut penelitian, varian boba brown sugar  mengandung 18,5 sendok teh gula. Padahal kebutuhan gula harian orang dewasa hanyalah 8-11 sndok teh, sedangkan 5 sendok teh untuk remaja dan anak-anak. Hal tersebut tentu akan meningkatkan kandungan gula darah dalam tubuh kita, sehingga muncul lah penyakit bernama diabetes. Untuk lebih jelasnya, apa sih diabetes itu? Diabetes merupakan penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandani dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi diatas batas normal. Glukosa yang menumpuk dalam darah akibat tidak diserap oleh sel tubuh dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh.

Diabetes sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi akibat resensi insulin (tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik) atau karena sel tubuh menjadi kebal atau tidak responsif terhadap insulin. Diabetes tipe 2 inilah yang sering terjadi.

Hasil gambar untuk obesitas
[image: hellosehat.com]
Selain tinggi kadar gula, ternyata minuman tersebut juga tinggi akan kalori. Apabila kalori lebih tinggi dari pada kebutuhan kalori hariannya, maka seseorang dapat menderita obesitas. Kebutuhan kalori harian setiap orang berbeda-beda. Lalu bagaimanakah cara menghitung kebutuhan kalori harian kita? Cara menghitung kalori antara laki-laki dan perempuan berbeda ya, berikut penjelasannya.
Perhitungan dasar untuk perempuan:
BMR = 655 + (1,8 x tinggi dalam cm) + (9,6 x berat dalam kilogram) - (4,7 x umur dalam tahun)
Untuk perempuan dengan usia 30, tinggi 167,6 cm dan berat badan 68 kilogram, maka perhitungan BMR-nya akan menjadi:  655 + 301,7 + 653 - 141 = sekitar 1.470 kalori per hari.
Perhitungan dasar untuk laki-laki:
BMR = 66 + (13,7 x berat dalam kilogram) + (5 x tinggi dalam cm) - (6,7 x umur dalam tahun).
Setelah mengetahui cara menghitungnya, jadi berapa kebutuhan kalori harianmu?

Diabetes dan obesitas, hmmm! Masih ada tidak ya dampak negatif dari boba? Ternyata masih ada loh, teman. Ya! Boba dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan gangguan pernapasan. Jadi, bahan pembuatan boba yang berasal dari tepung tapioka yang sangat kenyal tersebut membuat boba lebih sulit untuk dicerna, teman. Apabila dikonsumsi secara berlebihan bukan tidak mungkin akan terjadi pengendapan boba pada usus dan anus yang dapat menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Nah! Yang lebih berbahaya lagi apabila kita minum boba melalui sedotan. Apabila kita minum pakai sedotan, bisanya akan langsung tertelan ya , teman. Hal ini lah yang menyebabkan berbagai kasus seseorang tersedak boba sehingga susah bernapas. Padahal mengkonsumsi boba yang baik adalah dikunyah terlebih dahulu. Wah! Masuk perut saja susah dicerna apalagi sampai masuk ke saluran pernapasan.

Tapi jangan khawatir teman. Untuk kalian pecinta boba, kalian masih dapat mengkonsumsinya. Asalkan tidak terlalu sering. Pastikan kita mengunyah boba terlebih dahulu sebelum kita menelannya. Untuk para orangtua, apabila anak ingin mengkonsumsi boba usahakan memakai sendok, ya! Supaya boba dapat dikunyah  oleh anak terlebih dahulu.
Semoga informasi ini bermanfaat. See you


References:
Dr. Martini. 2018. “DIABETES”. (Online), https://www.alodokter.com/diabetes, diakses pada 08-09-2019, pukul 19.30.
Kahfi Dirga Cahya, Lusia Kus Anna. 2018. “CARA HITUNG KEBUTUHAN KALORI HARIAN”. (Online), https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/06/145036320/cara-hitung-kebutuhan-kalori-harian?page=all, diakses pada 08-09-2019, pukul 19.42.




Komentar